Langgur News – Direktur Pasca Sarjana Universitas Pattimura Ambon, Prof. Dr. Aleks Retraubun mengatakan, 26 Aparatur Sipil Negara ( ASN ) lingkup Pemkab Malra siap untuk menempuh pendidikan S2 di Universitas Pattimura Ambon di bidang Administrasi Publik, sedangkan 15 ASN berminat mengikuti pendidikan S2 bidang Manajemen Publik.
Hal ini dikatakan, Retraubun usai bertemu Bupati Malra, M. Thaher Hanubun di Kantor Bupati Malra senin kemarin ( 1/7 ). “ Bupati Malra sangat merespon dan mendukung pengembangan sumber daya manusia ( SDM ) di Malra, olehnya itu setelah teridentfikasi 46 ASN yang melanjutkan pendidikan pasca sarjana S2 di Unppati, maka kami pastikan September 2019 mendatang sudah dilaksanakan aktifitas perkuliahan di Langgur, Kabupaten Malra “ ungkapnya.
Dikatakan, Pendidikan S2 sangat penting bagi ASN Malra, karena ke depan seseorang yang harus menduduki jabatan esllon IV, III dan II, minimal harus mencapai gelar S2. “ sekarang sudah harus dipikirkan untuk mengantisipasi peraturan yang ada, minimal generasi baru di daerah ini yang sekarang ada di esllon III dan IV, harus menempuh pendidikan S2, dan Bupati Malra sangat merespon dan mendukung hal ini “ Jelas Retraubun.
Kata Retraubun, dari hasil pertemuan dengan Bupati Malra sudah ada penandatanganan MOU antara Unppati bersama Pemkab Malra, dan nantinya ditindaklanjuti dengan penandatanganan surat perjanjian bersama.
Menyoal tentang perhatian Pempus dalam membangun kelautan dan perikanan di Maluku, Retraubun mengaku kecewa dengan Pemerintah Pusat yang kurang memberikan perhatian kepada para nelayan di Maluku.
“ Saya kecewa, perhatian Pempus untuk Maluku dibidang kelautan dan perikanan minim, lalu kami perjuangkan Maluku sebagai pusat lumbung ikan Nasional, tapi sampai saat ini tidak ada realisasi, karena itu masuk kebijakan Nasional Pempus “ sesalnya.
Menurut Retraubun, potensi perikanan di Maluku tidak bisa diragukan, namun belum dikelolah secara maksimal untuk pengentasan kemiskinan di Maluku. “ Kalau orang bilang kehadiran perusahan gas Blok Masela di Kepulauan Tanimbar dapat mengurangi angka kemiskinan di Maluku, maka saya tidak sependapat dan ragu, karena perusahan gas itu membutuhkan tenaga kerja yang memiliki skil atau ketrampilan khusus “ ujarnya. Untuk itu Prof. Alex Retraubun berpendapat, untuk mengurangi angka kemiskinan di Maluku, maka perjuangan Propinsi Maluku sebagai pusat Lumbung Ikan Nasional harus terus diperjuangkan di Pempus. ( team tualnews.com )