Langgur Tual News – Pemuda Ohoi Langgur, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara memperagakan kronologi penembakan Uskup Johanis Aerts dkk kepada para peserta Wonderful Sail Indonesia yang datang mengunjungi tempat wisata religi di lokasi 100 tahun pusat agama Khatolik masuk di Kepulauan Kei, Jumat ( 26/7 ).
Drama singkat penembakan Mgr. Johanis Aerts dkk oleh Tentara Jepang di pantai Dolorosa Langgur mendapat perhatian para wisatawan Manca Negara. Atraksi pemuda Langgur yang berjumlah 33 orang masing – masing satu Uskup yang diperankan Lodik Rumangun, ditambah empat pastor, delapan Bruder dan 20 orang Tentara Jepang . Bertindak sebagai komandan Regu Tentara Jepang ( Hanco ), Frans Rumangun dan Komandan Kompi Tentara Jepang ( Thaicho ), diperankan Yano Dumatubun.
Drama penembakan Martir Kei, Uskup Johanis Aerts dkk dari Belanda, untuk mengingatkan kembali sejarah tragedi berdarah pada pada 30 Juli 1942 silam kepada masyarakat dan para Wisatawan yang merupakan tempat wisata religi bersejarah di Kepulauan Kei.
Para peserta Wonderfull Sail Indonesia juga dhibur dengan berbagai atraksi seni dan budaya Kei, di Lokasi 100 Tahun, tempat makam Mgr. Johanis Aerts dkk dimakamkan. Pentas tarian adat dan budaya Kei, diperagakan Ibu – Ibu Ohoi Langgur, Tanimbar Kei dan Revav.
Ohoi Revav, Kecamatan Kei Kecil Timur, menampilkan Tipa, Gong dan Suling, dengan tujuh macam tarian Adat Kei masing – masing, Tarian Seryat, Wahai, Sawat Yabun, Nam, Ell Tuun, Silat, Farsukat, dan tarian Tabel . Atraksi pukul Tipa, Gong, dan Suling, mendapat apresiasi dari para Turis dan ribuan masyarakat yang hadir di Langgur.
Para peserta Wonderfull Sail Indonesia, kemudian mengunjungi pantai Wisata di Ohoi Waab, Kecamatan Hoat Sorbay, yang dikenal dengan keindahan pantai, surga tersembunyi di Kepulauan Kei.
Sebelumnya, para peserta Wonderfull Sail In Debut, secara bersama – sama menyaksikan upacara ritual adat Kei pemasangan sasi laut ( hawear – red ,) di Pantai Dolorosa Langgur, Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara.
Pantauan tualnews.com jumat pagi ( 26/7 ), Para wisatawan manca negara ikut menumpangi spedboat, menyaksikan pemasangan tiang pancang sasi laut pertama oleh Tua Adat Langgur, Carol Dumatubun, kemudian dilanjutkan pemasangan sasi kedua dan seterusnya.
Sedikitnya delapan buah sasi yang dipasang di petuanan adat Pantai Langgur sampai di Vatdek.
Carol Dumatubun, sebagai Tokoh Adat Langgur, pada pemasangan sasi di laut, juga melepas satu buah Mas adat Kei, sebagai tanda ikatan sasi laut / larangan bagi siapa saja tidak berhak mengambil hasil laut berupa ikan, lola, teripang dll. Apabilah ditemukan mengambil hasil laut yang di sasi, akan dikenakan sangsi adat Kei, sesuai Hukum Adat Larvul Ngabal.
Pemasangan sasi Laut di petuanan adat Ohoi Langgur, berlaku selama lima tahun. Setelah lima tahun baru masyarakat berhak mengambil dan mengelolah hasil laut tersebut. Pemasangan sasi laut di pantai Langgur, disaksikan langsung Bupati Malra, M, Thaher Hanubun, bersama OPD Pemkab Malra dan para peserta Wonderful Sail Indonesia
( team tual news )