Langgur Tual News – Salah seorang penentu kegiatan Wonderfull Sail Indonesia di Ohoi Debut, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara, Propinsi Maluku, Reymond T. Lesmana kepada tualnews.com, Senin ( 22/7 ) berharap Pemerintah Daerah ke depan dalam program dan kegiatan untuk menarik wisatawan Manca Negara, harus lebih mengembangkan potensi wisata Bahari, ketimbang potensi wisata di Daratan.
Hal ini dikatakan Lesmana, mengingat kegiatan Wonderful Sail Indonesia yang dipromotori Kementrian Kemaritiman dan Parawisata RI sejak digelar tahun 2008 di Kepulauan Kei, Kota Ambon dan Saumlaki masih fokus pamerkan potensi parawisata di Darat ketimbang parawisata laut.
“ Saya amati selama ini, kita lebih fokus menerima para wistawaan yang datang berkunjung di daerah, khususnya para peserta wonderfull sail Indonesia lewat hiburan di darat, padahal mereka ( para Wisatawan ) ingin melihat sesuatu yang unik untuk kembali ke negara asalnya dapat mempromosikan potensi parawisata di daerah tersebut “ Ungkap Lesmana yang juga berasal dari International Yacht Rally Organizer .
Kata dia, moment Wonderful Sail Indonesia di Kepulauan Kei harus dijadikan momentum Pemkab Malra untuk lebih mengembangkan wisata Bahari bagi para Yacht yang datang dari berbagai negara. “ Harus ada pengembangan, contohnya Pemda buat kegiatan lomba dayung perahu, mencari ikan dan siput dengan alat tangkap tradisional, lomba belang dll pokoknya dibuat sesuatu yang unik agar menjadi bahan cerita bagi para wisatawan ketika pulang ke negara asalnya “ Terang Reymod T. Lesmana.
Dirinya mengakui, Kabupaten Maluku Tenggara menjadi entri point untuk pelaksanaan kegiatan Wonderful Sail Indonesia, ketimbang Kab/ kota lain di Propinsi Maluku seperti Kota Ambon, Saumlaki dan Kota Tual.
“ Jadi tidak seratus persen Pemda harus jadi tuan rumah, namun yang penting adalah implementasi kebijakan dengan masuknya kapal layar, sesuai peraturan Presiden RI, ditindaklanjuti Imigrasi, Bea Cukai, Karantina dan Syahbandar, sekarang Kabupaten Malra sudah merespon, maka diharapkan adalah pengembangan, sehingga tidak hanya terlihat orang berpesta pora dengan masuknya kapal layar, karena paling lemah di Negara kita adalah para wisatawan mengetahui infrastruktur parawisata bahari “ Jelasnya.
Menurut Lesman, Kegiatan Wonderful Sail Indonesia di Ohoi Debut, didatangi lima belas Negara tetangga yaitu Australia, New Zealand, Amerika Serikat, Perancis, Belanda, Kanada, Belgia, Italia dll yang selama ini mengikuti kegiatan tersebut setiap tahun.
“ Jadi selain kami memberikan saran dan masukan kepada Pemerintah Daerah, kami juga menantang bagaimana pengembangan, selama saya di Kepulauan Kei mengikuti kegiatan seperti ini setiap tahun yang ditemui hanya budaya darat, belum pernah ditampilkan budaya laut, contoh lomba Kole – Kole atau perahu, anak anak berenang, bergembira di laut itu tidak pernah tampil, sehingga hal ini harus diperhatikan ke depan karena saya yakin banyak tradisi dan budaya laut Kei yang harus ditampilkan “ harap Lesmana.
Menyoal tentang hasil pengamatanya terhadap sampah laut di Kepulauan Kei, Lesmana mengakui pengelolaan sampah plastik oleh Pemkab Malra bersama masyarakat sudah sangat bagus. “ Saya beri apresiasi kepada Pemkab Malra dan Kepala Ohoi Debut karena bisa mengayomi masyarakat, sehingga masyarakat sadar untuk membuang sampah pada tempatnya “ Puji Lesmana. ( team tual news )