Tual News – Bupati Malra, Hi.M. Thaher Hanubun menegaskan akan menjadikan lokasi Yohanis Aerts sebagai pusat Agama Khatolik di Langgur, dan Makam Nen Dit Sakmas sebagai tempat wisata religi dan adat dalam meningkatkan sektor Parawisata di Kabupaten Maluku Tenggara, Propinis Maluku.
Penegasan ini disampaikan Bupati Hanubun, ketika mengunjungi Makam Nen Dit Sakmas, bersama Konsultan Parawisata dari Jakarta, Perwakilan Dinas Parawisata, Bappeda Malra, Tokoh Adat Wain dan Ketua Team Penggerak PKK Malra, Eva E. Hanubun bersama Pengurus PKK Malra, senin ( 24/6).
“ Nen Dit Sakmas adalah pahlawan perempuan Kei yang melahirkan hukum Hawear Balwirin ( tanda larangan menjaga saya-red ) dan juga tanda larangan untuk menjaga hak milik seseorang “ ungkap Hanubun.
Bupati Malra minta Tim Penggerak PKK Malra agar rutin mengunjungi Makam Nen Dit Sakmas sebagai pahlawan perempuan Kei. “ Kalau Ibu – Ibu PKK rajin kunjungi Makam Nen Dit Sakmas, maka bisa dapat menyadarkan kaum pria agar selalu menghormati, menghargai harkat dan martabat perempuan Kei “ ujarnya.
Dikatakan, saat ini Pemkab Malra telah menugaskan tiga tokoh adat untuk menjaga dan merawat lokasi Makam Nen Dit Sakmas.
Sementara penjaga Makam Nen Dit Sakmas, Valentinus Esomar, mengaku setiap tamu yang datang berkunjung di Makam tersebut harus melaporkan diri dan dilakukan upacara adat Kei yang dikenal dengan sebutan angkat siri pinang. Kegiatan ini ditutup dengan tarian adat oleh Ibu – Ibu Tim Penggerak PKK Malra, sekaligus mengunjungi Makam Nen Dit Sakmas. ( info Humas Malra )